Aku sungguh benci saat kau melihat sesuatu yang hanya dapat dilihat olehmu
Lirik: Ayase
Komposisi: Ayase
Aransemen: Ayase
Single/Album: Yoru ni Kakeru (#1) | THE BOOK (#8)
Ringkasan cerita lagu:
Tentang sang cowok yang terkejut karena melihat ceweknya ingin mengakhiri hidupnya melalui balik pagar pembatas atap gedung apartemen, semula mencoba menghentikannya, namun pada akhirnya ia tergoda untuk melakukan hal yang sama, dan mereka berdua akhirnya "berlari menuju malam hari." Twist: cewek itu sebenarnya tak lain adalah malaikat kematian itu sendiri yang sudah berniat mengajak sang cowok untuk benar-benar mengakhiri hidupnya.
Lirik Romaji:
YOASOBI - Yoru ni Kakeru
Shizumu you ni tokete yuku you ni
Futari dake no sora ga hirogaru yoru ni
"Sayonara" dake datta
Sono hitokoto de subete ga wakatta
Hi ga shizumidashita sora to kimi no sugata
Fensu-goshi ni kasanatteita
Hajimete atta hi kara
Boku no kokoro no subete wo ubatta
Dokoka hakanai kuuki wo matou kimi wa
Samishii me wo shitetanda
Itsudatte chikkutakku to
Naru sekai de nando datte sa
Fureru kokoronai kotoba urusai koe ni
Namida ga koboresou demo
Arikitari na yorokobi
Kitto futari nara mitsukerareru
Sawagashii hibi ni waraenai kimi ni
Omoitsuku kagiri mabushii asu wo
Akenai yoru ni ochite yuku mae ni
Boku no te wo tsukande hora
Wasurete shimaitakute tojikometa hibi mo
Dakishimeta nukumori de tokasu kara
Kowakunai yo itsuka hi ga noboru made
Futari de iyou
Kimi ni shika mienai
Nanika wo mitsumeru kimi ga kirai da
Mitoreteiru ka no you na koisuru you na
Sonna kao ga kirai da
Shinjiteitai kedo shinjirenai koto
Sonna no doushitatte kitto
Kore kara datte ikutsumo atte
Sono tanbi okotte naite iku no
Soredemo kitto itsuka wa kitto bokura wa kitto
Wakariaeru sa shinjiteru yo
Mou iya da tte tsukaretanda tte
Gamushara ni sashinobeta boku no te wo furiharau kimi
Mou iya datte tsukareta yo nante
Hontou wa boku mo iitainda
Hora mata chikkutakku to
Naru sekai de nando datte sa
Kimi no tame ni youi shita kotoba dore mo todokanai
"Owari ni shitai" da nante sa
Tsurarete kotoba ni shita toki
Kimi wa hajimete waratta
Sawagashii hibi ni waraenaku natteita
Boku no me ni utsuru kimi wa kirei da
Akenai yoru ni koboreta namida mo
Kimi no egao ni tokete iku
Kawaranai hibi ni naiteita boku wo
Kimi wa yasashiku owari e to sasou
Shizumu you ni tokete yuku you ni
Shimitsuita kiri ga hareru
Wasurete shimaitakute tojikometa hibi ni
Sashinobete kureta kimi no te wo toru
Suzushii kaze ga sora wo oyogu you ni ima fukinukete iku
Tsunaida te wo hanasanaide yo
Futari ima, yoru ni kakedashite iku
Lirik Kanji:
YOASOBI 『夜に駆ける』
沈むように溶けてゆくように
二人だけの空が広がる夜に
「さよなら」だけだった
その一言で全てが分かった
日が沈み出した空と君の姿
フェンス越しに重なっていた
初めて会った日から
僕の心の全てを奪った
どこか儚い空気を纏う君は
寂しい目をしてたんだ
いつだってチックタックと
鳴る世界で何度だってさ
触れる心無い言葉うるさい声に
涙が零れそうでも
ありきたりな喜び
きっと二人なら見つけられる
騒がしい日々に笑えない君に
思い付く限り眩しい明日を
明けない夜に落ちてゆく前に
僕の手を掴んでほら
忘れてしまいたくて閉じ込めた日々も
抱きしめた温もりで溶かすから
怖くないよいつか日が昇るまで
二人でいよう
君にしか見えない
何かを見つめる君が嫌いだ
見惚れているかのような恋するような
そんな顔が嫌いだ
信じていたいけど信じれないこと
そんなのどうしたってきっと
これからだっていくつもあって
そのたんび怒って泣いていくの
それでもきっといつかはきっと僕らはきっと
分かり合えるさ信じてるよ
もう嫌だって疲れたんだって
がむしゃらに差し伸べた僕の手を振り払う君
もう嫌だって疲れたよなんて
本当は僕も言いたいんだ
ほらまたチックタックと
鳴る世界で何度だってさ
君の為に用意した言葉どれも届かない
「終わりにしたい」だなんてさ
釣られて言葉にした時
君は初めて笑った
騒がしい日々に笑えなくなっていた
僕の目に映る君は綺麗だ
明けない夜に溢れた涙も
君の笑顔に溶けていく
変わらない日々に泣いていた僕を
君は優しく終わりへと誘う
沈むように溶けてゆくように
染み付いた霧が晴れる
忘れてしまいたくて閉じ込めた日々に
差し伸べてくれた君の手を取る
涼しい風が空を泳ぐように今吹き抜けていく
繋いだ手を離さないでよ
二人今、夜に駆け出していく
Terjemahan Indonesia:
YOASOBI - Berlari Menuju Malam Hari
Rasanya aku akan tenggelam, bahkan melebur
Ke dalam malam pada langit luas untuk kita berdua saja
Hanya dengan melihat ucapan “selamat tinggal"
Membuatku mengerti tentang semuanya
Tampak dari langitnya matahari terbenam serta sosokmu
Yang bertumpang tindih pada balik pagar pembatas itu
Semenjak hari pertama kali kita bertemu
Kau telah berhasil merebut seluruh hatiku
Sementara kau yang terselimuti pancaran rapuh
Memiliki kedua mata yang tampak kesepian
Pada dunia ini terdengarlah selalu
Bunyi dentang waktu entah berapa kalinya
Bahkan dari tersentuhnya kata-kata tak berhati maupun suara berisik
Membuat air mataku ingin menetes-netes
Tapi kuyakin selama kita berdua tetap bersama
Kita dapat menemukan kebahagiaan yang biasa saja
Kepadamu yang tak pernah tersenyum pada hari-hari yang mengusik ini
Aku sungguh berharap kau mampu melalui hari esok yang paling cerah
Sebelum kau terjatuh ke dalam malam tiada munculnya hari
Kumohon kau peganglah tanganku ini
Pada hari-harinya di mana kau menutup diri sampai ingin melupakannya
Aku akan meluluhkannya dengan kehangatan pelukanku
Maka janganlah kau takut, sampai matahari terbit suatu saat
Marilah kita tetap bersama
Aku sungguh benci
Saat kau melihat sesuatu yang hanya dapat dilihat olehmu
Kau tampaknya terpikat hati, bahkan seperti jatuh cinta
Aku sungguh benci ekspresi wajahmu itu
Hal-hal yang ingin dipercayai namun tak bisa dipercayai
Tak peduli apa pun yang terjadi
Pasti akan muncul berulang kali dari sekarang
Setiap kali rasanya ingin marah ataupun menangis
Meski begitu kuyakin, suatu saat nanti pasti, kita pasti
Dapat memahaminya satu sama lain. Aku percaya itu
“Aku muak dengan semua ini, aku sudah lelah”
Ucapmu melepaskan pegangan tanganku yang susah payah kuulurkan
“Aku muak dengan semua ini, aku sudah lelah”
Nyatanya aku juga ingin berkata begitu
Lihatlah, pada dunia ini terdengarlah lagi
Bunyi dentang waktu entah berapa kalinya
Tak ada satu pun kata-kata yang kupersiapkan mampu mencapaimu
“Aku ingin mengakhirinya”
Begitu kata-kata itu terlontar dariku
Kau tersenyum untuk pertama kalinya
Aku sudah tak bisa tersenyum lagi pada hari-hari yang mengusik ini
Namun dirimu yang tercermin di mataku tampak begitu cantik
Bahkan air mataku yang menetes-netes pada malam tiada munculnya hari
Luluh bersamaan dengan senyumanmu
Pada hari-hari yang tak kunjung berubah, diriku yang terisak ini
Dengan lembutnya kau ajak menuju sebuah akhir
Rasanya aku akan tenggelam, bahkan melebur
Kabut yang tadinya tebal akhirnya menipis
Pada hari-harinya di mana aku menutup diri sampai ingin melupakannya
Kupegang tanganmu yang sudah kau ulurkan padaku
Angin sejuk kini berembus seolah akan berenang-renang ke langit
Janganlah kau lepaskan tangan kita yang terpegang erat ini
Ke dalam malam pada langit luas untuk kita berdua saja
Hanya dengan melihat ucapan “selamat tinggal"
Membuatku mengerti tentang semuanya
Tampak dari langitnya matahari terbenam serta sosokmu
Yang bertumpang tindih pada balik pagar pembatas itu
Semenjak hari pertama kali kita bertemu
Kau telah berhasil merebut seluruh hatiku
Sementara kau yang terselimuti pancaran rapuh
Memiliki kedua mata yang tampak kesepian
Pada dunia ini terdengarlah selalu
Bunyi dentang waktu entah berapa kalinya
Bahkan dari tersentuhnya kata-kata tak berhati maupun suara berisik
Membuat air mataku ingin menetes-netes
Tapi kuyakin selama kita berdua tetap bersama
Kita dapat menemukan kebahagiaan yang biasa saja
Kepadamu yang tak pernah tersenyum pada hari-hari yang mengusik ini
Aku sungguh berharap kau mampu melalui hari esok yang paling cerah
Sebelum kau terjatuh ke dalam malam tiada munculnya hari
Kumohon kau peganglah tanganku ini
Pada hari-harinya di mana kau menutup diri sampai ingin melupakannya
Aku akan meluluhkannya dengan kehangatan pelukanku
Maka janganlah kau takut, sampai matahari terbit suatu saat
Marilah kita tetap bersama
Aku sungguh benci
Saat kau melihat sesuatu yang hanya dapat dilihat olehmu
Kau tampaknya terpikat hati, bahkan seperti jatuh cinta
Aku sungguh benci ekspresi wajahmu itu
Hal-hal yang ingin dipercayai namun tak bisa dipercayai
Tak peduli apa pun yang terjadi
Pasti akan muncul berulang kali dari sekarang
Setiap kali rasanya ingin marah ataupun menangis
Meski begitu kuyakin, suatu saat nanti pasti, kita pasti
Dapat memahaminya satu sama lain. Aku percaya itu
“Aku muak dengan semua ini, aku sudah lelah”
Ucapmu melepaskan pegangan tanganku yang susah payah kuulurkan
“Aku muak dengan semua ini, aku sudah lelah”
Nyatanya aku juga ingin berkata begitu
Lihatlah, pada dunia ini terdengarlah lagi
Bunyi dentang waktu entah berapa kalinya
Tak ada satu pun kata-kata yang kupersiapkan mampu mencapaimu
“Aku ingin mengakhirinya”
Begitu kata-kata itu terlontar dariku
Kau tersenyum untuk pertama kalinya
Aku sudah tak bisa tersenyum lagi pada hari-hari yang mengusik ini
Namun dirimu yang tercermin di mataku tampak begitu cantik
Bahkan air mataku yang menetes-netes pada malam tiada munculnya hari
Luluh bersamaan dengan senyumanmu
Pada hari-hari yang tak kunjung berubah, diriku yang terisak ini
Dengan lembutnya kau ajak menuju sebuah akhir
Rasanya aku akan tenggelam, bahkan melebur
Kabut yang tadinya tebal akhirnya menipis
Pada hari-harinya di mana aku menutup diri sampai ingin melupakannya
Kupegang tanganmu yang sudah kau ulurkan padaku
Angin sejuk kini berembus seolah akan berenang-renang ke langit
Janganlah kau lepaskan tangan kita yang terpegang erat ini
Kita berdua kini, berlari menuju malam hari
(Spotify Streaming)
0 Komentar