[Lirik] GEMN - Fatal (Terjemahan Indonesia)


Kau memberikanku kekurangan yang begitu fatal. Hidupku jadi hancur berantakan akibat bintang mahabesar yang egois

Lirik: Tatsuya Kitani
Komposisi: Tatsuya Kitani
Aransemen: Giga
Single: Fatal (#1)
Keterangan: Oshi no Ko Season 2 OP

Lirik Romaji:

GEMN - Fatal


Mata yume kara sameru, nureta mabuta wo akeru
Kuruoshii hodo omoinokosu, tooi hi no muryokusa wo norou
Mi wo yakareru you na zetsubou mo kate ni wa narou ka
Akogare ni kogareru mama moyashi tsuzuketeiru

Kirakira ohoshi-sama yadoshita anata no eyes
Karakarawaite kawaisou na lack of ai?
Subete wo kodoku kara sukuu mabushii hikari
Boku ni dake ochiru kage wa anata no sei?

Chimei teki na ketsuraku wo kureta ne
Migatte na kyosei, kuruwasareta sei

Onegai, koe wo kikasete, koe wo kikasete
Karamatte yugande shimatta kizu sae
Kureta no wa anata dake, anata dake
Onegai, boku wo miteite, boku wo miteite
Shukumei ni kizamareta itami sae buki ni shite
Itsuka no koukai sura teraseru you ni

Anata ga inai to ikite ikenai
Nani mo kamo sasagete shimattemo ii
Anata no ai ga mada taranai
Kaketa mono wa nani de umetara ii?

Chimei teki, chimei teki, chimei teki na ai
Unmei teki, unmei teki, unmei teki na I
Hitsuzen teki, hitsuzen teki, hitsuzen teki na ai
Boku wo miteite ne, saiai no fataaru!

Kirakira ohoshi-sama yadoshita anata no eyes
Karakarawaite kawaisou na lack of ai?
Haruka kanata kara hanatareta utsukushisa ni
Yakareta me, mogareta hane, souzou teki daten

Arayuru shikai wo jakku
Sono kagayaki wa egoisutikku
Mune no oku shimatta kanjou sae
Hipparidashite shouka shite
Boku to iu unmei wo zenbu dakishimete yuku

Anata ga inai to ikite ikenai
Mabushisa de kono mi wo terashite hoshii
Anata no ai ga mada taranai
Yume no naka de morau shika nai no ni

Chimei teki, chimei teki, chimei teki na ai
Unmei teki, unmei teki, unmei teki na I
Hitsuzen teki, hitsuzen teki, hitsuzen teki na ai
Dare no mono demo nai, saiai no fataaru!

Nando kuyanda darou
Nando norotta darou
Dore hodo no koufuku wo sosoi da to shitemo
Mitasareru koto no nai utsuwa
Nando yumemita darou
Nando negatta darou
Boku no mune de umi tsuzuketeiru kizu wo naderu te wo

Kono butai de agaku koto wo yamenai
Tada hitotsu no ai ni chikazukitai
Kataku sadamatta kono shukumei
Ano hoshi no hikari kara koboreta yami

Anata ga inai to ikite ikenai
Nani mo kamo sasagete shimattemo ii
Anata no ai ga mada taranai
Kaketa mono wa nani de umetara ii?

Chimei teki, chimei teki, chimei teki na ai
Unmei teki, unmei teki, unmei teki na I
Hitsuzen teki, hitsuzen teki, hitsuzen teki na ai
Boku wo miteite ne, saiai no fataaru!

Saiai no fataaru


Lirik Kanji:

GEMN  『ファタール』


また夢から覚める、濡れた瞼を開ける
狂おしいほど思い残す、遠い日の無力さを呪う
身を焼かれるような絶望も糧にはなろうか
憧れに焦がれるまま燃やし続けている

キラキラお星様宿したあなたのeyes
カラカラ渇いて可哀想なlack of 愛?
全てを孤独から救う眩しい光
僕にだけ落ちる影はあなたのせい?

致命的な欠落をくれたね
身勝手な巨星、狂わされた生

お願い、声を聞かせて、声を聞かせて
絡まって歪んでしまった傷さえ
くれたのはあなただけ、あなただけ
お願い、僕を見ていて、僕を見ていて
宿命に刻まれた痛みさえ武器にして
いつかの後悔すら照らせるように

あなたがいないと生きていけない
何もかも捧げてしまってもいい
あなたの愛がまだ足らない
欠けたものは何で埋めたらいい?

致命的、致命的、致命的な愛
運命的、運命的、運命的なI
必然的、必然的、必然的な哀
僕を見ていてね、最愛のファタール!

キラキラお星様宿したあなたのeyes
カラカラ渇いて可哀想なlack of 愛?
遥か彼方から放たれた美しさに
灼かれた眼、もがれた羽根、創造的堕天

あらゆる視界をジャック
その輝きはエゴイスティック
胸の奥仕舞った感情さえ
引っ張り出して昇華して
僕という運命を全部抱きしめていく

あなたがいないと生きていけない
眩しさでこの身を照らして欲しい
あなたの愛がまだ足らない
夢の中でもらうしかないのに

致命的、致命的、致命的な愛
運命的、運命的、運命的なI
必然的、必然的、必然的な哀
誰のものでもない、最愛のファタール!

何度悔やんだだろう
何度呪っただろう
どれほどの幸福を注いだとしても
満たされることのない器
何度夢見ただろう
何度願っただろう
僕の胸で膿み続けている傷を撫でる手を

この舞台で足掻くことをやめない
ただ一つのアイに近づきたい
固く定まったこの宿命
あの星の光からこぼれた闇

あなたがいないと生きていけない
何もかも捧げてしまってもいい
あなたの愛がまだ足らない
欠けたものは何で埋めたらいい?

致命的、致命的、致命的な愛
運命的、運命的、運命的なI
必然的、必然的、必然的な哀
僕を見ていてね、最愛のファタール!

最愛のファタール


Terjemahan Indonesia:

GEMN - Fatal


Setelah terbangun lagi dari mimpi, kubuka kedua kelopak mataku yang sembab
Merasakan penyesalan terdalam, aku mengutuk ketidakberdayaan di hari-hari yang jauh
Bisakah keputusasaan yang menghanguskan diriku bisa jadi bekalku di masa mendatang?
Hatiku masih bergejolak atas suatu dambaan

Kedua matamu yang memiliki kilauan bagai bintang
Begitu pilunya masih kekurangan kasih sayang sampai bikin kering?
Cahaya silau yang mampu menyelamatkan segalanya dari kesepian
Apakah itu karenamu sehingga hanya aku yang dijatuhi bayangan?

Kau memberikanku kekurangan yang begitu fatal
Hidupku jadi hancur berantakan akibat bintang mahabesar yang egois

Kumohon, biarlah kudengarkan suaramu, biarlah kudengarkan suaramu
Bahkan luka-luka yang rasanya masih terjerat erat ini
Yang memberikannya padaku hanyalah kamu, hanyalah kamu
Kumohon, lihatlah diriku, lihatlah diriku
Akan kujadikan semua luka yang terukir pada takdirku sebagai senjata
Sehingga mampu menerangi penyesalan-penyesalan di masa lalu

Tanpa dirimu, mustahil aku bisa hidup
Sehingga aku rela mengorbankan segala hal
Cinta pemberianmu saja masih belum cukup
Apa yang sebaiknya kuisi terhadap kekosongan itu?

Cinta, cinta, cinta yang fatal
Diriku, diriku, diriku yang penuh takdir
Kepedihan, kepedihan, kepedihan yang tak terelakkan
Teruslah mengamatiku, wahai fatale kesayanganku

Kedua matamu yang memiliki kilauan bagai bintang
Begitu pilunya masih kekurangan kasih sayang sampai bikin kering?
Keindahanmu itu, yang terpisah dari suatu kejauhan di sana
Membuat mataku terbakar, sayapku pun tersobek; sungguh kejatuhan tak terduga

Kau mampu mencuri perhatian semua orang
Sedangkan pancaran kilauanmu tampak egoistis
Bahkan emosi-emosiku yang tertanam di hatiku
Kau berhasil menariknya keluar dan membiarkannya menguap
Maka kuterima seluruh yang ada dalam takdirku

Tanpa dirimu, mustahil aku bisa hidup
Kuharap kau dapat menerangi tubuhku dengan kilauanmu
Cinta pemberianmu saja masih belum cukup
Padahal aku hanya bisa memperolehnya dalam mimpi

Cinta, cinta, cinta yang fatal
Diriku, diriku, diriku yang penuh takdir
Kepedihan, kepedihan, kepedihan yang tak terelakkan
Kau memang tiada duanya, wahai fatale kesayanganku

Sudah berapa kali aku menyesalinya?
Sudah berapa kali aku mengutuknya?
Sebanyak apa pun kucurahkan kebahagiaanku
Kehampaanku takkan pernah bisa terpenuhi
Sudah berapa kali aku memimpikannya?
Sudah berapa kali aku mengharapkannya?
Yaitu tangan yang dapat mengelus luka yang kian meradang di hatiku

Aku takkan berhenti berjuang mati-matian di panggung ini
Aku hanya ingin semakin mendekat dengan satu-satunya cintaku
Takdirku yang sudah ditetapkan ini
Ditumpahi kegelapan oleh cahaya bintang di sana

Tanpa dirimu, mustahil aku bisa hidup
Sehingga aku rela mengorbankan segala hal
Cinta pemberianmu saja masih belum cukup
Apa yang sebaiknya kuisi terhadap kekosongan itu?

Cinta, cinta, cinta yang fatal
Diriku, diriku, diriku yang penuh takdir
Kepedihan, kepedihan, kepedihan yang tak terelakkan
Teruslah mengamatiku, wahai fatale kesayanganku

Fatale kesayanganku


Posting Komentar

0 Komentar